Tips Memilih SMK atau SMA, mana yang lebih bagus?

Dulu saya sudah pernah menulis tentang tip memilih jurusan kuliah dan tip memilih kampus, nah, sekarang ini saya ingin membagikan pengetahuan saya tentang SMK dan SMA, karena pasti banyak juga yang bingung untuk memilih antara kedua sekolah menengah atas tersebut, kan? kalau enggak, ngapain baca artikel ini..hehe.

Untuk membicarakan hal ini sebenarnya saya tidak punya latar belakang yang pas, hanya berbekal pengalaman saja. Jadi, saya dulu bersekolah di SMA dan sekarang bekerja di SMK. Saya tidak membahas tentang Negeri atau Swasta-nya (mungkin lain kali akan saya bahas, karena hal tersebut juga lumayan menarik untuk dibahas) namun lebih menekankan pada tingkatan mana yang cocok untuk dipilih.

Tentu saja semua tergantung kemampuan orang, atau dalam hal ini siswa, namun pertimbangan-pertimbangan lain juga perlu untuk diketahui supaya tidak menyesal di kemudian hari.


Pertama yang akan saya bahas adalah SMA, sudut pandang yang saya gunakan disini adalah sudut pandang sebagai murid. Karena pengalaman saya di SMA adalah sebagai murid. Gak keberatan, kan? oke, lanjut!

SMA atau kepanjangannya Sekolah Menengah Atas adalah sebuah lembaga pendidikan yang berkonsentrasi pada siswa yang akan melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Kenapa begitu? ya, karena di SMA kita akan diberi mata pelajaran yang mayoritas adalah teori. Paling-paling yang terasa prakteknya hanya di kegiatan olahraga dan komputer. Pelajaran lain hanya menggunakan praktek sekitar 0-15% dari total materi yang diberikan. Kalau kamu pernah bersekolah di tingkat SMP, ya seperti itulah kira-kira SMA hanya beda di materi yang diberikan saja, kegiatan pembelajarannya, sih, sama saja. 

Lalu, kelebihan SMA apa? kamu akan lebih paham secara mendalam apa yang diajarkan secara teori, sehingga bekal kamu untuk ke jenjang yang lebih tinggi akan terpenuhi. Kamu bisa mengembangkan minat kamu dari apa yang sudah atau akan kamu pelajari, di proses pembelajaran SMA selama 3 tahun itu kamu bisa memilih, apa sih yang membuat kamu bersemangat dan apa sih bakat kamu sebenarnya? hal ini tentunya juga didukung dengan kegiatan ekstrakulikuler yang berlimpah di SMA.

Contoh sederhana dalam mencari bakat minat itu seperti ketika saya mengikuti kegiatan olahraga, basket waktu itu. Saya sempat mengikuti POPDA - semacam pekan olahraga, dan aktif disitu sampai saya sadar kalau bakat saya bukan disitu. Akhirnya saya pindah ke bahasa, saya pikir bahasa adalah sesuatu yang saya suka dan minati, sampai ketika memilih jurusan, jurusan bahasalah yang saya pilih. Saya belajar beberapa bahasa, waktu itu Jepang dan Inggris serta belajar sedikit tentang arab melayu. Dan memang saya suka dengan bahasa, namun ternyata saya masih merasa kurang sehingga saya memutuskan untuk mengikuti musik. Nah, disitulah ternyata saya menemukan minat saya. 

Contoh diatas adalah contoh dimana siswa SMA masih bisa bebas mau memilih apa bakat dan minat mereka, apa yang akan mereka gunakan untuk bekal hidup nanti. 

Kekurangan SMA?

Untuk menjawab kekurangan yang dimiliki SMA, maka saya akan membahas tentang SMK. Sebenarnya SMK dan SMA itu saling melengkapi, namun tidak bisa jadi satu. Jadi, apa yang tidak dimiliki oleh SMA, SMK punya dan sebaliknya apa yang tidak dimiliki SMK, SMA punya. Yang akan saya tuliskan tentang SMK adalah pengalaman saya sebagai tenaga kependidikan, dan sedikit curhatan murid-murid saya. hehe.

So, SMK atau kepanjangannya Sekolah Menengah Kejuruan adalah sebuah tingkatan pendidikan atas yang berkonsentrasi pada siswa untuk siap bekerja di dunia industri. Sehingga sistem pengajaran di SMK adalah 80% praktek 20% teori. Dan nanti akan ada praktek kerja industri selama 6 bulan (dengar-dengar sih ada rencana untuk praktek 1 tahun, tapi entahlah jadi atau tidak). Sehingga selama 6 bulan itu kamu akan bekerja di lokasi industri sesuai dengan jurusan yang kamu pilih. Jika beruntung kamu akan dibayar oleh pihak industri. Kenapa saya bilang jika beruntung? ya, karena tidak semua tempat industri mau membayar tenaga magang. hehe. 

Ada lagi keuntungan lain yang kamu dapat kalau masuk ke SMK, yaitu Casual (entah tulisannya benar atau salah). Kegiatan ini adalah kegiatan dimana Industri membutuhkan bantuan tenaga kerja untuk event tertentu, biasanya sih hotel atau usaha cathering yang mempunyai kegiatan seperti ini. Nah, kalau kegiatan ini kamu pasti mendapatkan upah. Lumayan, kan? bekerja sekitar 4-6 jam dan dikasih duit. Memang tidak setiap hari ada kegiatan seperti ini dan tenaga yang dibutuhkan juga terbatas, namun biasanya oleh sekolah atau guru akan membagi jadwal atau giliran bekerja secara merata kepada anak didiknya. 

Saya sudah bekerja selama kurang lebih 5 tahun di SMK. Jadi saya cukup tahu apa saja yang terjadi di SMK, tidak semua SMK namun cukup untuk mewakili secara garis besar apa saja yang terjadi di SMK. 

Untuk siswa SMK yang ingin kuliah, bisa. Ada beberapa jurusan kuliah yang mengijinkan siswa SMK untuk melanjutkan belajarnya. Biasanya sih jurusan yang sama dengan yang ditempuh waktu SMK. Atau jika mau mengambil jurusan lain, ya kamu harus ujian tulis dulu setahu saya.

Lalu, sekarang siapa yang cocok untuk belajar di SMA?

Jawaban saya sih, semuanya cocok. Tinggal, apa cita-citamu setelah lulus dari SMA. Jika bercita-cita ingin kuliah ya saran saya sih mending masuk ke SMA. Kalau ingin setelah lulus langsung kerja ya, masuk SMK. As simple as that! hehe, namun pertimbangan seperti biaya dan kemampuan akademis juga perlu diperhatikan. Untuk hal tersebut akan saya bahas di artikel selanjutnya, untuk sekarang sekian dulu dari saya. Terimakasih.

0 Response to "Tips Memilih SMK atau SMA, mana yang lebih bagus?"

Post a Comment